Maklumat Rumpai laut


Rumpai laut terkenal sebagai salah satu “superfood orang timur” kerana sifat alkalinenya yang kuat, juga mengandungi kandungan protein yang tinggi disamping beberapa mikronutrien penting, ciri-ciri yang mana mirip seperti bayam.


Secara amnya, rumpai laut ada berbagai jenis  dan species (dipecahkan kepada 3  jenis iaitu algae hijau, algae perang, dan algae merah). Ia tumbuh di kawasan air masin (laut) dan tertumpu pada kawasan yang cetek agar dapat menerima cahaya matahari yang cukup untuk menjalani proses fotosintesis. Memandangkan ia kekurangan sifat seperti tumbuhan yang lengkap (bersifat ringkas), ia memerlukan “sokongan” struktur untuk berpaut dan tumbuh. Itulah sebabnya Rumpai Laut seringkali dilihat tumbuh di kawasan laut yang cetek dan berbatu.



Antara khasiat dan fakta menarik berkenaan Rumpai Laut yang perlu anda tahu:
  1. Iodine yang terdapat di dalamnya dikatakan mampu memperbaiki fungsi kelenjar thyroid sekaligus mencegah penyakit seperti Goitre (kelenjar thyroid membengkak).
  2. Mampu merendahkan kadar acidic dalam makanan yang diambil, justeru sesuai dimakan bersama nasi dan lauk-pauk berprotein yang mana kedua-duanya bersifat acidic. Contoh makanan yang menggunakan konsep ini adalah Onigiri dan Sushi.
  3. Kenapa sifat alkaline dalam Rumpai Laut itu tinggi? Antaranya adalah disebabkan kehadiran mineral yang tinggi dan pelbagai di dalamnya, mencukupi untuk keperluan manusia. Tambahan, Rumpai Laut adalah antara tumbuhan yang mempunyai banyak mineral didalamnya jika dibandingkan dengan sayur daratan yang lain. Antaranya ialah kalsium, kalium, zat besi, magnesium, iodine, dan zinc.
  4. Kaya dengan serat, meskipun struktur komposisinya tidak sama dengan tumbuhan/sayur darat. Ini secara langsung mampu mengawal paras gula dalam darah si pemakannya.
  5. Bersifat anti-mutagen dan anti-oksidan, justeru mampu merendahkan kadar kolestrol dan mencegah kedatangan penyakit seperti kanser dan penyakit jantung.
  6. Beberapa jenis Rumpai Laut bertindak sebagai agen detox. Terdapat komponen di dalamnya yang mampu bergabung dengan metal toksik dalam sistem pencernaan kita, lalu dinyahkan secara semulajadi melalui tahi.
  7. Ekstrak Rumpai Laut (Fucoidan) juga digunakan dalam penghasilan pil diet. Pil diet tersebut mampu membuatkan kita rasa cepat kenyang apabila makan dengan sedikit.
  8. Mula diperkatakan dalam dunia kesihatan sejak beberapa puluh tahun yang lalu, sedangkan ia sudah menjadi sebahagian diet orang Timur, terutama yang menetap dipinggir pantai, sejak berzaman lagi.
  9. Meskipun berkhasiat, namun tidak boleh diambil dalam kuantiti yang banyak dan berterusan kerana dikhuatiri akan mengakibatkan keracunan iodine.
  10. Rumpai Laut yang sudah busuk berupaya menghasilkan gas Hidrogen Sulfida. Ianya beracun dan boleh mengakibatkan muntah dan cirit birit.


Pengolahan Rumpai Laut Menjadi Agar-Agar

"Produk agar-agar diperoleh dari ekstraksi satu jenis rumpai laut saja dan campuran berbagai macam rumpai laut. "
Terbit 14 November 2009 Dibaca 30,919 kali Komentar 25 Komentar Kategori: Berita-Info Bisnis Ide Bisnis: , , , , ,
jelly 300x240 Pengolahan Rumput Laut Menjadi Agar AgarProduk agar-agar diperoleh dari ekstraksi satu jenis rumput laut saja dan campuran berbagai macam rumput laut. Hasil agar-agar dari campuran ini bermutu, tidak kalah dengan agar-agar yang dihasilkan dari satu jenis saja. Keberhasilan itu dikarenakan komposisinya telah sesuai. Pembuatan agar-agar tidak sulit, peralatan dan bahan mudah diperoleh. Oleh karena itu sangat berpeluang bila petani rumput laut juga mengolah agar-agar. Langkah-langkah pembuatan agar-agar diuraikan di bawah ini dan hasil akhirnya berupa tepung, batangan, atau lembaran. Adapun cara pengolahan rumput laut menjadi agar-agar sebagai berikut.
A. Pencucian dan Pembersihan
Rumput laut dicuci dengan air tawar sampai bersih. Kotoran yang menempel seperti pasir, karang, lumpur dan rumput laut jenis lain dihilangkan.
B. Perendaman dan Pemucatan
Perendaman dilakukan agar rumput laut menjadi lunak, sehingga proses ekstraksi nantinya dapat berjalan dengan baik. Caranya rumput laut direndam dalam air murni sebanyak 20 kali berat rumput laut selama 3 hari. Setelah itu pemucatan dilakukan dengan direndam dalam larutan kaporit 0,25 % atau larutan kapur tohor 5 % sambil diaduk, setelah 4 – 6 jam, rumput laut dicuci kembali selama 3 jam untuk menghilangkan bau kaporit. Rumput laut yang telah bersih dan pucat dikeringkan selama 2 hari, sampai tahap ini rumput laut dapat disimpan lebih dulu bila tidak segera diolah.
C. Pelembutan
Untuk lebih memudahkan ekstrasi, dinding sel perlu dipecah dengan ditambah H2SO4 selama 15 menit. Banyaknya H2SO4 tergantung pada jenis rumput laut, yaitu Gracilaria 5 – 10 %. Gelidium 15 % dan Hypnea 25 %. Bila tidak ada asam sulfat dapat digunakan asam asetat, asam sitrat, buah asam atau daun asam. Oleh karena asam sulfat ini berbahaya, maka diperlukan pencucian dengan cara rumput laut direndam dalam air bersih selama 15 menit kemudian ditiriskan.
D. Pemasakan
Rumput laut dimasak dalam air sebanyak 40 kali berat rumput laut. Setelah mendidih ( 90 – 100 C ), kita tambahkan asam cuka 05 % untuk memperoleh pH 6 – 7. Bila > 7, pH nya diturunkan dengan penambahan asam cuka dan bila < 6, ditambahkan NaOH. Pemeriksaan pH dapat dilakukan dengan memakai kertas pH. Pemanasan ini dilakukan kira-kira 45 menit tetapi dapat juga selama 2 – 4 jam tergantung cara pengadukannya. Proses setelah pemasakan tergantung dari bentuk akhir agar-agar yang diinginkan, yakni berupa batangan, lembaran atau pun tepung.
E. Proses Pengolahan Agar-agar Batangan / Lembaran
1. Pengepresan dan Pencetakan
Hasil dari pemasakan kemudian disaring dengan kain belacu dan dipres. Cairan yang keluar ditampung dalam bejana dan dinetralkan dengan penambahan air soda sehingga pHnya menjadi 7 – 7,5. Bila pH sudah tercapai, cairan kemudian dimasak kembali sambil diaduk. Setelah mendidih, hasilnya dituangkan kedalam cetakan, kira-kira 6 jam agar-agar sudah dingin dan membeku. Ampas hasil pengepresan dapat digunakan lagi dengan cara ditambahkan air sebanyak 75 % dari jumlah air semula, kemudian ampas itu dipanaskan dan disaring. Cairan yang keluar dapat digunakan sebagai campuran dalam proses selanjutnya, sehingga pada akhirnya ada ampas yang tidak bisa dipakai lagi. Ampas ini dapat digunakan sebagai makanan ternak.
2. Pendinginan
Cairan yang telah beku didinginkan dalam ruangan pendingin pada suhu – 20 C selama 4 – 5 hari. Pendinginan ini dilakukan agar pemadatan benar-benar terjadi dengan sempurna.
3. Pengeringan
Agar-agar dikeluarkan dari cetakan. Hasil yang diperoleh adalah agar-agar batangan. Bila didinginkan agar-agar berbentuk lembaran, agar-agar batangan dipotong setebal 0,5 cm. Sebagai alat pemotong dapat digunakan kawat halus dari baja, agar-agar batangan atau lembaran kemudian dikeringkan di bawah sinar matahari.
4. Pengepakan
Agar-agar yang betul-betul kering dimasukkan dalam kantong plastik dengan berat masing-masing 10 gram. Bahan yang dipakai untuk membuat agar-agar kertas berupa rumput laut dari jenis Grasilaria sp. Dalam proses pembuatannya, rumput laut ini dicuci dengan air tawar sampai bersih, kemudian direndam dalam air kapur. Setelah 20 menit, dijemur memakai alas dari kain kasa. Lama penjemuran dapat hanya satu hari, tetapi dapat juga sampai 3 hari, tergantung dari intensitas matahari. Prinsipnya rumput laut benar-benar kering.
F. Proses Pengolahan Agar-agar Tepung
1. Penyaringan dan Penggilingan
Agar-agar yang telah masak disaring dengan fillet press filtrate. Cairan yang keluar ditampung dan didinginkan selama 7 jam. Agar-agar beku dihancurkan dan dipres dengan kain. Hasilnya berupa lembaran-lembaran yang kemudian diangin-anginkan. Lembaran-lembaran kering dipotong kira-kira 3 x 5 mm, kemudian dimasukkan dalam alat penggiling atau grinder. Hasil penggilingan adalah agar-agar tepung.
2. Pengepakan
Agar-agar tepung dimasukkan dalam kertas glasin yang dilapisi lilin atau dapat juga dimasukkan plastik kemudian dibungkus dengan kertas.
G. Standar Mutu
Agar-agar yang diperdagangkan harus memenuhi standar Industri Indonesia.
Selamat mencoba semoga dapat menjadi acuan peluang bsinis Anda.

No comments:

Post a Comment